Sabtu, 09 Maret 2013

bahasa, sastra, tokoh terkenal, hobi, kewajiban

 
DUNIA YANG SAMA
kepada cinta yang terlupakan


Tertatih langkah kami meraih jalan
Tersandung kaki kami menggapai cahaya
Saat sebagian mata memandang aneh
Sebagian lain memandang iba

Itulah yang berputar di sekitar jiwa kami
Maki dan cela yang merontokkan harga diri
Menggoreskan luka yang sulit disembuhkan
Atau sekedar kata iba yang sedikit menghibur hati

Kami tak ingin mengukir beban di pundak orang lain
Kami juga bukan sampah yang merusak pandangan mata
Kami tercipta karena Tuhan itu Sempurna
Tidak sepicik pengetahuan manusia

Kesabaran yang membuat kami berharga di mata Tuhan
Perjuangan yang membuat kami mulia
Di antara manusia-manusia yang menganggap dirinya sempurna
Yang membusungkan dadanya di antara orang yang papa

Kamilah manusia-manusia yang dianggap cacat
Tapi bukan kami yang cacat
Merekalah yang sebenarnya cacat
Yang tidak memandang dunia dengan bijaksana
Yang hanya mampu melihat sesuatu dari kulitnya

Padahal kita hidup di dunia yang sama




Handil Bakti,  April 1, 2008