bahasa, sastra, tokoh terkenal, hobi, kewajiban
DUNIA
YANG SAMA
kepada cinta yang terlupakan
Tertatih
langkah kami meraih jalan
Tersandung
kaki kami menggapai cahaya
Saat
sebagian mata memandang aneh
Sebagian
lain memandang iba
Itulah yang
berputar di sekitar jiwa kami
Maki dan
cela yang merontokkan harga diri
Menggoreskan
luka yang sulit disembuhkan
Atau
sekedar kata iba yang sedikit menghibur hati
Kami tak
ingin mengukir beban di pundak orang lain
Kami juga
bukan sampah yang merusak pandangan mata
Kami
tercipta karena Tuhan itu Sempurna
Tidak sepicik
pengetahuan manusia
Kesabaran
yang membuat kami berharga di mata Tuhan
Perjuangan
yang membuat kami mulia
Di antara
manusia-manusia yang menganggap dirinya sempurna
Yang
membusungkan dadanya di antara orang yang papa
Kamilah
manusia-manusia yang dianggap cacat
Tapi bukan
kami yang cacat
Merekalah yang
sebenarnya cacat
Yang tidak
memandang dunia dengan bijaksana
Yang hanya
mampu melihat sesuatu dari kulitnya
Padahal kita
hidup di dunia yang sama
Handil
Bakti, April 1, 2008